Minggu, 08 Mei 2011

Damn!!! Pekanbaru is very hot...

hehhh,,,pnassssssss bgetttttttttt.....!!!!!!!!!!!!
pulang kuliahhh lgsung pulang, gk mw berlama2 lgi diluar...pengen ngadem drumah n gak kluar2....
so hot men....gak than gw... {iyaa,,nih.. pekanbaru panas bngett...klo kyak gni,,gw pindah ja deh..}
betul2!! pi pindah kmna yakk...??? *bingung

ahh,,udah..mri qt lanjutkan dan cri tw knapa???
1 menit.........
2 menit.........
3 menit.........  {eh..lue...lama bget sih.... >.<}
haha..mav..mav,, baiklah setelah gw tnya sana sini n cari2 juga smpe kehalaman belakng tetangga n dbwah ksur gw #plakk, lebay bgett....
akhirnya,,gw mendapatkan suatu penjelasan yg sngat memilukan (?) *pa an coba*

ini krena gelombang panas kembali menyerang kota Pekanbaru dan sejumlah kota lainnya di Riau..
{gelombg panas?? knpa gk gelombg cinta ja ya..hehe..} ssttt,,kali nie gw serius oke..lu gk boleh ikut campur lagi.. {ohh,,baiklah.. krna nie srius gw gk akan tmpil.. but ntar gw comeback again..hehe..}

oke..oke..kali ini serius..
"Ini terjadi karena gelombang panas kembali menyerang kota Pekanbaru dan sejumlah kota lainnya di Riau.. tingginya suhu udara di Pekanbaru yang mencaapai 36 derajat celcius... (Whatttt??? 36,,bygkan 36 drajat...ckck..dh terpanggang ja qt..) akhir-akhir ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab suhu panas itu tidak hanya dirasakan pada siang hari saja, tapi di malam hari juga masih terasa gerah. akibatnya,,ya banyak warga yang susah tidur pada malam hari....padahal para warga dah da yg memakai beberapa senjata tuk ngalahin panas ini..*kipas,,kipas angin,,buku,,ac,,bahkan saling tiup meniup pun terjadi (?)..hehe..*
yaa,,katanya sih ini juga diakibatkan oleh adanya pemanasan global tw 'Global Warming' bhasa gaollnya...hoho.. 

Dibwah ini ada artikel tentang hal ini...Cekidott ja deh... ^^
"Pekanbaru, VetOnews.
Akibat efek rumah kaca dan gundulnya kawasan hutan di Riau memicu terjadinya hawa panas yang cukup tinggi. Sejak 30 tahun terakhir suhu di Riau meningkat dua derajat, jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

Peningkatan suhu di Riau ini cukup tinggi. Di Medan, Sumatera Utara peningkatan suhu hanya 1,5 derajat. Kepala Balai Meteorologi dan Geoafisika ( BMG ) Pekanbaru Blucher Doloksaribu yang ditemui VetOnews di ruang kerjanya, Jumat ( 25/5 ) kemarin mengungkapkan, peningkatan suhu ini harus diwaspadai, karena banyak efek yang ditimbulkan.

Menurutnya, efek kecil yang ditimbulkan akan terjadi krisis energi, dimana masyarakat yang kepanasan akan menggunakan AC sementara kondisi listrik saat ini sangat memprihatinkan, ?peningkatan suhu Riau jika dibandingkan provinsi lain cukup tajam. Peningkatan suhu di Riau mencapai dua derajat, peningkatan ini cukup tinggi. Peningkatan suhu ini terjadi sejak 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1976 lalu,? tuturnya seraya menyebutkan timbulnya panas bumi ini karena aktivitas CO2 di udara yang diakibatkan oleh efek rumah kaca dan terjadinya kebakaran kawasan hutan.

Ia menjelaskan, dampak terhadap cuaca akan terjadinya peningkatan hujan lebat secara sporadis. Tahun 1986-1990 lalu hanya ada empat kejadian hujan lebat secara sporadis ini, sementara tahun 2001-2005 terjadi 12 kali hujan sporadic, ?hujan sporadis ini dapat diartikan sekali hujan turun jumlahnya mencapai 100 milimeter,? katanya.

Selain itu ujarnya lagi, kalau dulu di Riau jarang ada puting beliung, sekarang puting beliung itu terjadi di beberapa kawasan di Riau. Mengapa terjadinya hujan itu? Hal itu disebabkan banyaknya tekanan rendah di Riau, akibatnya hujan akan berkumpul di daerah ini.
Sementara itu bila terjadi musim kering, kekeringan yang melanda daerah ini juga akan terasa lama, ?Ini dampak dari segi cuaca. Dampak lainnya dari segi krisis energi tadi, makanya kami mengimbau agar masyarakat memperhatikan ini,? tuturnya.

Menjawab apa upaya yang dapat dilakukan agar panas bumi ini bisa ditekan, Blucher mengungkapkan, upaya yang dilakukan dengan mengeleminir penggunaan rumah kaca yang bisa menimbulkan gas, selain itu melakukan penghijauan terhadap kawasan hutan yang gundul. Gas CO2 ini hanya bisa diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, upaya penghijauan ini menjadi syarat mutlak jika ingin panas bumi ini bisa dieleminir.

Upaya lain ungkap Blucher, adalah dengan menggunakan energi ramah lingkungan. Menurut dengan menggunakan energi ramah lingkungan ini hanya bisa dilakukan secara global, sebab yang menjadi tanda tanya mampu tidak Indonesia menciptakan energi yang ramah lingkungan itu, ?seperti kendaraan yang ramah lingkungan dan sebagainya,? tegasnya."
ehhmmm,,,betul juga ya...
setelah gw bca,,pahami,,dan merenugkannya mpe kebawa mimpi.. *lebayyy..*
dah tw bumi qt nie,,dah makin panas..masyarakatnya tetap ja da yg gk mempedulikannya...tetap membakar hutan dan menebang pohon... lama2 kan hutan bakalan gundul/botak... padahal itu sgat penting tuk menyerap gas CO2 yg merupakan gas buangan dari kendaraan bermotor..
satu hal lgi....!!! kendaraan bermotor shrusnya mulai dikurangi..klo perlu qt pke sepeda ja..khkh..
*sepeda?? byangin dri rmah ke kampus naik sepeda..whatt!!!*

memang sekarang ini dah da program penghijauan "One Man One Tree" yg sekarag sedang digalak2kan (?) oleh pemerintaah...tpi itu belum cukup.. yg pling penting itu adalah kesadaran dari masyarakatnya itu sendiri, utk mau menjaga dan melestarikan kembali bumi kita tersayang ini.. *wuaaa..lebay bnget..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar